Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Dr dr Sugiri Syarief mengatakan ledakan jumlah penduduk yang tidak terkendali akan berdampak pada kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Jumlah penduduk yang besar dan tidak berkualitas tentunya berpengaruh terhadap rendahnya sumber daya manusia (SDM) serta menjadi beban pembangunan,” kata Sugiri Syarief di Balikpapan, Selasa.
Ia mengatakan, BKKBN sebelumnya memproyeksikan jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 sebesar 234 juta jiwa. Namun berdasarkan hasil sensus penduduk 2010 berjumlah 238 juta jiwa. Hingga 2012 diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 245 juta jiwa.
Sedangkan Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP) periode 2000-2010 sebesar 1,49 persen, meningkat jika dibanding tahun 1990-2000 yang hanya 1,47 persen. Namun diharapkan LPP pada tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 1,27 persen.
“Jumlah penduduk dunia pada 2011 sudah mencapai tujuh miliar dan dari 1000 penduduk dunia, 35 orang adalah penduduk Indonesia,” katanya.
Menurut Sugiri, di sisi lain Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Indonesia juga mengalami menurun. Posisi Indonesia berada di urutan 124 dari 187 negara. Padahal sebelumnya Indonesia di posisi 108.
Penurunan IPM, ujarnya, dilandasi tingginya angka “unmet need” KB atau tidak terpenuhinya kebutuhan layanan KB sebesar 9,1 persen, ditambah rendahnya kesadaran para suami yang ber-KB dengan total hanya 1,5 persen.
Dijelaskan bahwa program KB berperan terhadap peningkatan IPM dibidang kesehatan yakni menurunkan angka kematian ibu (MMR) dan bayi (IMR), meningkatkan gizi anak, dan kemudian peningkatan di bidang pendidikan dan ekonomi.
Sedangkan peran KB dalam peningkatan SDM, katanya, yaitu memutus “lingkaran setan” kemiskinan.
“Kenyataan yang terjadi biasanya orang miskin yang banyak anak , akan kawin dengan orang miskin juga. Jadi kemiskinan akan terus bertambah, untuk itu perlu diputus lingkaran kemiskinan itu,” kata Sugiri Syarief.