Kementerian Kesehatan RI, “Direktorat Jenderal Pengendalian penyakit dan Penyehatan Lingkungan” mengumumkan satu kasus baru H5N1 yang telah dikonfirmasi oleh Pusat Biomedis dan Teknologi Kesehatan, Balitbangkes.
Kasus atas nama D (laki-laki, 17 tahun) warga Lingsar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, merupakan seorang buruh bangunan. Tanggal 28 Februari 2012 timbul gejala demam, tanggal 1 Maret 2012 kasus berobat jalan ke Puskesmas Lingsar, lalu pada tanggal 4 Maret 2012 kasus dirawat di Puskesmas Narmada. Pada tanggal 7 Maret 2012 kasus dirujuk ke RSUP Mataram dan dirawat di RS tersebut. Keadaan kasus semakin memburuk dan pada tanggal 9 Maret 2012 kasus meninggal pada pukul 23.50 WITA.
Telah dilakukan penyelidikan epidemiologi ke rumah penderita dan lingkungan sekitar oleh Tim Terpadu Kemenkes dan Dinas Kesehatan setempat, didapat kemungkinan faktor risiko yaitu kontak lingkungan dengan adanya kematian unggas (ayam) di sekitar tempat tinggalnya.
Dengan bertambahnya satu kasus ini, jumlah kumulatif flu burung di Indonesia sejak tahun 2005 sampai berita ini disiarkan adalah 188 kasus dengan 156 kematian.
Direktur Jenderal Pengendalian Penyakitan dan Penyehatan Lingkungan, Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama selaku focal point International Health Regulation (IHR) telah menginformasikan tentang kasus ini ke WHO.