Menarik dan inspiratif memang mengenang orang yang punya hati bagi orang lain, murah hati, sederhana, tegas, jujur, pekerja keras dan selalu punya komitmen untuk pekerjaannya.
Begitulah setidaknya kesan yang terasa saat mengikuti peluncuran buku berjudul “Untaian Garnet dalam Hidupku” karya mantan Menteri Kesehatan (alm) Endang Rahayu Sedyaningsih Mamahit, di Ballroom Gedung Kompas Gramedia Lantai 7, Palmerah, Jakarta, Rabu (16/5).
“Suatu ketika saya hendak membeli sebuah mobil BMW, tapi rupanya ibu (Endang) tidak menginginkan mobil itu, dia bilang ‘kalau kamu tetap membeli saya tidak akan menaikinya’ ya akhirnya saya membatalkannya,” ujar Renny Mamahit, suami almarhumah.
Itu salah satu kesan yang menunjukkan kesederhanaan mantan menkes yang bernama kecil Enny ini. Ada banyak kesan baik lainnya yang terungkap dari mulut-mulut jujur kolega serta lawannya dalam peluncuran buku yang diterbitkan oleh Kepustakaan Populer Gramedia.
Sebagian besar mengungkapkan nada positif seperti komitmen tinggi untuk orang lain, sederhana, lugas, logis, profesional, murah hati, dan tentu saja pintar sekaligus cerdas.
Dan rupanya selain sebagai dokter dan peneliti, rupanyan mantan menteri kesehatan ini adalah penulis buku. Buku yang baru diluncurkan ini adalah kumpulan jurnal harian yang dibuatnya. Sebagian besar tentang pengalamannya entah itu dalam membesarkan anaknya, bertugas di daerah, berhubungan dengan sang suami dan masih banyak lagi.
Kegemaran (alm) Endang Rahayu Sedyaningsih dalam tulis menulis ini sudah dimulai sejak duduk di bangku SMP, namun baru berkembang saat ia bekerja di Kanwil Kesehatan. Bahkan Endang pernah menjadi kontributor tetap Majalah Ananda dan Majalah Perkawinan selain menerbitkan buku-buku kesehatan anak-anak lain.
Terhadap bukunya ini, Endang pernah berkata,”Dengan semangat tinggi saya akan terus berusaha menyelesaikannya. Kelak buku ini memberi arti dalam kehidupan saya. Itu mimpi kecil saya. Mimpi besarnya, buku ini bisa menjadi kenangan, semangat dan inspirasi bagi banyak orang baik yang saya kenal maupun yang tidak saya kenal.”