Proses menyusui adalah sesuatu yang harus dipelajari dan membutuhkan latihan terus-menerus. Apalagi menyusui anak kembar, butuh ekstra kesabaran. Pasalnya, merawat bayi kembar lebih besar tantangannya dibanding hanya merawat satu bayi. Tak heran saat ini di luar negeri terjadi penurunan tren para wanita menyusui bayi kembarnya hingga 20 persen pada usia bayi empat hingga enam bulan. Hal yang sering dikhawatirkan adalah bagaimana cara tepat menyusui bayi kembar dan apakah ASI-nya cukup untuk kedua bayinya.
Yakin ASI CukupMoms tak perlu khawatir si kembar tidak mendapatkan ASI yang cukup. Pada dasarnya, tubuh akan belajar untuk menyediakan susu sesuai permintaan bayi. Jadi memiliki bayi kembar atau tidak, produksi ASI akan mengikuti kebutuhan.
Menurut dr. Nanis Sacharina, SpA, IBCLC, produksi ASI sangat dipengaruhi oleh mindset (cara berpikir) seorang ibu. Agar pengeluaran ASI lebih lancar, ibu harus dalam keadaan rileks dan berpikir positif.
“Siapkan diri jauh-jauh hari sebelumnya. Sejak hamil, sudah ditanamkan dalam pikiran bahwa ‘Saya mampu menyusui bayi kembar’ atau yakinkan kalau ‘ASI saya cukup untuk bayi kembar saya’. Maka sinyal di otak akan mengirimkan perintah untuk memproduksi ASI sesuai kebutuhan,” kata Nanis.
Perlunya Konsultasi
Selain cara berpikir, disarankan saat hamil mulailah berkonsultasi kepada konselor laktasi yang terdekat, dua kali ketika hamil, satu kali saat persalinan, yaitu IMD (Inisiasi Menyusu Dini) dan empat kali setelah melahirkan. Tujuannya agar calon ibu lebih percaya diri sehingga meningkatkan angka keberhasilan menyusui.
Jangan ragu-ragu meminta bantuan konselor laktasi misalnya bagaimana posisi menyusui yang benar dan perlekatan yang tepat untuk bayi kembar, pijat (massage) payudara, cara memerah ASI yang benar, dan sebagainya.
Sebagai penunjang produksi ASI, Moms harus tetap mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang, termasuk buah-buahan dan sayuran serta minum yang cukup, ditambah istirahat cukup. Untuk menyusui bayi kembar diperlukan asupan kalori tambahan 500 kalori/hari untuk tiap bayi yang disusui, dan cairan yang lebih banyak dibandingkan ibu yang menyusui satu bayi.
Dukungan Orang Sekitar
Hal lain yang tak kalah penting adalah dukungan keluarga (suami, orangtua, mertua, dan saudara dekat) akan meningkatkan rasa percaya diri kalau Anda mampu memberikan ASI yang cukup untuk si kembar.
Moms akan sangat lelah pada minggu-minggu pertama setelah melahirkan si kembar. Tak ada salahnya melibatkan orang-orang terdekat untuk membantu, misalnya menggendong bayi yang satu ketika bayi yang lainnya sedang menyusu. Atau setiap kali si kecil terbangun di malam hari, bisa meminta tolong suami atau anggota keluarga lainnya untuk memberikan ASI yang disimpan di lemari pendingin kepada si kecil. Dengan mendapat dukungan dari sekeliling seperti ini, ibu akan punya waktu untuk rileks, dan berisitirahat di antara waktu menyusui. Istirahat, rileks, jauh dari stres sangat diperlukan Moms yang menyusui bayi kembar, agar produksi ASI tetap terjamin.
Tetap IMD
Bagi calon ibu bayi kembar harus siap dengan konsekuensi yaitu melahirkan melalui proses sesar, bayi kecil (berat lahir rendah), lahir prematur, refleks isap lebih lemah, lebih mudah mengalami hipoglikemia (kadar gula darah rendah), dan lainnya.
Meskipun bayi kembar dan lahir melalui operasi sesar, sebaiknya tetap dilakukan IMD. Begitu bayi pertama lahir, dibersihkan, lalu lekatkan skin to skin ke ibunya setinggi puting payudara ibu.
Kemudian ketika bayi kedua akan lahir, bayi pertama digendong di dada ayahnya. Setelah bayi kedua dibersihkan dan dinilai keadaannya baik, kedua bayi diletakkan di dada ibunya kembali. Jangan lupa keadaan kedua bayi harus hangat.
Waktu Menyusui
Lama menyusui satu bayi berkisar 20–30 menit, bila diputuskan untuk menyusui bergantian, bayi dapat disusui lalu bergantian dengan jeda berkisar 15-30 menit. Proses menyusui minimal tiga jam sekali atau berkisar delapan kali dalam 24 jam ( satu hari).
“Kalau bayinya tidur agak lama, sebaiknya dibangunkan untuk menyusu minimal setiap tiga jam sekali,” saran dokter ramah ini.
Agar ASI keluar lebih lancar, sejak dari awal atau hari pertama melahirkan, perah ASI dengan menggunakan pompa khusus atau manual. Ingat, semakin sering diperah, maka produksi ASI makin bertambah banyak. Selain itu dapat disimpan di lemari pendingin sebagai cadangan ASI yang dapat dipakai jika sewaktu-waktu diperlukan. Memerah ASI sebaiknya dimulai sedini mungkin, yaitu pada hari-hari pertama setelah kelahiran si kembar.
Moms dianjurkan menyusui si kembar secara berbarengan. Tapi jika ingin bergantian boleh saja asalkan kedua bayi mendapat asupan ASI yang cukup. Gilirkan si kecil, jangan membiarkan mereka untuk menyusu dari payudara sisi yang itu-itu terus. Hal ini dimaksudkan untuk menyeimbangkan pemberian ASI sekaligus menyeimbangkan produksi ASI kedua payudara.
(tty)